Faktor utama yang menyebabkan tubuh mudah terserang penyakit adalah adanya gangguan pada sistem saraf Otonom.
Sistem saraf otonom adalah bagian dari sistem saraf yang mengontrol tindakan seperti; Detak jantung dan pelebaran atau penyempitan pembuluh darah.
Sistem saraf ini memiliki fungsi krusial. Meningkatnya kemampuan sistem saraf ini secara sadar merupakan cara untuk menjaga keseimbangan jiwa dan raga.
Sistem saraf otonom terdiri dari dua subsistem, yaitu sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Sistem saraf simpatik bertugas menjadikan tubuh lebih aktif, sedang sistem saraf parasimpatik bertugas sebaliknya, yaitu melepaskan ketegangan dari tubuh sehingga seseorang bisa santai.
Hal yang paling menentukan fungsi sistem saraf otonom adalah kesimbangan antara kedua subsistem tersebut. Ketika keduanya meningkat drastis dan tidak lagi berimbang tubuh akan melemah. Bila fungsi sistem saraf simpatik terlalu dominan, menyebabkan tubuh mudah terserang penyakit menular. Sedangkan jika sistem saraf parasimpatik yang terlalu dominan menyebabkan timbulnya gangguan mental, seperti depresi.
Fungsi terpenting sistem saraf otonom adalah menjaga homeostasis. Walaupun lingkungan di luar tubuh berubah-ubah, keadaan homeostasis menjaga lingkungan dalam tubuh agar tetap stabil. Misalnya ketika seseorang pergi ke tempat yang panas, suhu tubuh semestinya meningkat, tetapi dicegah oleh keluarnya keringat yang berfungsi mendinginkan tubuh. Sebaliknya, saat pergi ke tempat dingin dingin, tubuh akan menggigil.Reaksi ini merupakan salah satu mekanisme mencegah penurunan suhu tubuh. Reaksireaksi tersebut merupakan hasil kerja sistem saraf otonom. Singkatnya, sistem saraf otonom merupakan sistem manajemen krisis tubuh yang berfungsi mempertahankan kehidupan.
Ketika sesuatu berjalan salah dalam sistem ini, dapat menyebabkan masalah serius, termasuk;
* Masalah Tekanan darah
* Masalah Jantung
* Masalah dengan pernapasan
* Disfungsi ereksi pada pria.
* Penurunan daya tahan tubuh.
* Masalah Tekanan darah
* Masalah Jantung
* Masalah dengan pernapasan
* Disfungsi ereksi pada pria.
* Penurunan daya tahan tubuh.
Gangguan sistem saraf otonom dapat terjadi sendiri, atau sebagai akibat dari penyakit lain, seperti;
* Penyakit Parkinson,
* Alkoholisme dan diabetes.
* Penyakit Parkinson,
* Alkoholisme dan diabetes.
Masalah ini dapat mempengaruhi sebagian dari sistem sebagai sindrom nyeri regional kompleks, atau semua sistem. Beberapa jenis bersifat sementara, tetapi banyak memburuk dari waktu ke waktu. Ketika mereka mempengaruhi pernapasan atau fungsi jantung, gangguan ini dapat mengancam jiwa.
Beberapa gangguan sistem saraf otonom menjadi lebih baik ketika penyakit yang mendasari diobati. Beberapa seringkali tidak ada obat. Dalam hal ini, tujuan pengobatan adalah untuk memperbaiki gejala.
Sumber Referensi:
* NIH: National Institute of Neurological Disorders.
* NIH: National Institute of Neurological Disorders.
* Dr Hiroyuki Kobayashi, peneliti dan dosen Universitas Juntendo. Jepang