Faktor penyebab bayi lahir abnormal (cacat genetik)

Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan bayi lahir tidak normal atau cacat lahir, yang dikutip dari beberapa sumber. yang pertama adalah;


Zat kimia, radikal bebas atau penyakit yang diturunkan dari ibu

Banyak faktor internal dan eksternal dari ibu hamil yang dapat berpengaruh dalam menentukan tumbuh kembang janin sehingga dapat mengganggu kesehatan bayi saat dilahirkan. seperti ; 


  • Asap rokok,  Jika bayi yang terkontaminasi zat kimia rokok berhasil lahir, maka akan terjadi kelainan dalam perkembangan tubuh dalam hal berat serta ukuran, organ tubuh seperti paru-paru yang tidak berfungsi secara optimal serta fungsi otak yang terbelakang. Asap rokok ini mengandung berbagai macam bahan kimia yang berbahaya, lebih dari sekitar empat ribu diantaranya sianida, nikotin, karbon monoksida serta 60 buah senyawa penyebab kanker. Jika seorang ibu hamil merokok, maka semua zat-zat kimia tersebut akan mengalir dalam darah dan sampai ke janin.
  • Kekurangan Asam FolatKekurangan asam folat akan menyebabkan bayi menderita spina bifida dan kecacatan lainnya. Asam folat juga diketahui sebagai koenzim untuk produksi DNA serta meningkatkan replikasi sel. Asam folat sangat dibutuhkan justru pada saat kehamilan belum disadari, yakni pada minggu kedua sampai keempat pertumbuhan janin. Seorang perempuan usia produktif membutuhkan asam folat 400 mikrogram setiap harinya.
  • Infeksi TORCH adalah istilah yang mengacu kepada infeksi yang disebabkan oleh (Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes simplex virus II (HSV-II) dalam wanita hamil. Infeksi TORCH ini sering menimbulkan berbagai masalah kesuburan (fertilitas) baik pada wanita maupun pria sehingga menyebabkan sulit terjadinya kehamilan. Infeksi TORCH bersama dengan paparan radiasi dan obat-obatan teratogenik dapat mengakibatkan kerusakan pada embrio. Beberapa kecacatan janin yang bisa timbul akibat TORCH yang menyerang wanita hamil antara lain kelainan pada saraf, mata, kelainan pada otak, paru-paru, mata, telinga, terganggunya fungsi motorik, hidrosepalus, dan lain sebagainya.
  • Kekuarangan Yodium Defisiensi atau kekurangan yodium saat kehamilan dapat menyebakan bayi lahie mengalami kretine endemik serta gangguan kognitif dan psikomotorik yang bersifat menetap. Namun kerusakan ini dapat dicegah hanya dengan memberikan masukanyodium yang cukup pada menu makanan sehari-hari selama kehamilan. Kretin endemic merupakan bentuk kerusakan otak derajat berat [major brain damage] akibat defisiensi yodium selama kehamilan. 
  • Paparan polusi udara Polusi udara yang disebabkan oleh lalu lintas, industri hingga debu selama masa kehamilan akan meningkatkan risiko berat lahir bayi rendah. Ada dua jenis polusi kendaraan bermotor yang berdampak pada pertumbuhan janin, yaitu partikel hitam dan nitrogen dioksida. Dua jenis polusi itu bisa masuk paru-paru dan mengganggu fungsi organ tubuh.
  • Kekurangan Vitamin D Rendahnya kadar ‘vitamin sinar matahari’ selama hamil akan menyebabkan gangguan kesehatan, baik pada sang ibu maupun si anak. Sebuah kajian terhadap 30 penelitian mengungkapkan rendahnya kadar vitamin D dalam tubuh seorang ibu dikaitkan dengan tingginya risiko diabetes gestasional, pre-eclampsia dan berat lahir yang rendah. Vitamin D berpengaruh sangat positif bagi ibu hamil dan calon bayinya.
  • Kegemukan Pada Kehamilan Berat badan sebelum hamil atau obesitas yang terjadi saat hamil (maternal obesity) meningkatkan risiko seorang wanita untuk terserang diabetes gestasional atau menjalani persalinan prematur, termasuk memberikan risiko obesitas dan diabetes pada si anak.

Pernikahan sedarah

Salah satu bahaya yang bisa timbul dari pernikahan sedarah adalah sulit untuk mencegah terjadinya penyakit yang terkait dengan gen buruk orangtua pada anak-anaknya kelak," ujar Debra Lieberman dari University of Hawaii, seperti dikutip dari LiveScience. Pernikahan dengan saudara kandung atau saudara yang sangat dekat bisa meningkatkan secara drastis kemungkinan mendapatkan dua salinan gen yang merugikan, dibandingkan jika menikah dengan orang yang berasal dari luar keluarga.

Hal ini disebabkan masing-masing orang membawa salinan gen yang buruk dan tidak ada gen normal yang dapat menggantikannya, sehingga pasti ada beberapa masalah yang nantinya bisa menyebabkan anak memiliki waktu hidup pendek.

"Hampir semua orang membawa mutasi genetik, tapi ketika suatu populasi memiliki ruang lingkup yang kecil maka mutasi gen akan menjadi lebih sering terjadi," ungkap Prof Bittles, seperti dikutip dari BBC.

Kondisi genetik yang lebih umum terjadi pada pernikahan kerabat adalah gangguan resesif langka yang bisa menyebabkan berbagai macam masalah, seperti kebutaan, ketulian, penyakit kulit dan kondisi neurodegeneratif.

Jika dua orang yang membawa gen resesif mereproduksi, maka anak-anaknya memiliki satu dari empat kesempatan untuk memiliki kelainan tersebut dan satu dari dua anak memiliki kesempatan menjadi pembawa sifat (carrier).



Menikah di usia remaja

Kuwalitas sperma anak laki-laki remaja tidak sebagus sperma laki-laki dewasa. Penelitian baru menunjukkan bayi dari ayah laki-laki remaja 30 persen lebih mungkin memiliki kelainan seperti autisme, skizofrenia, berat badan lahir rendah dan spina bifida. 
Alasannya, kata sebuah penelitian baru dari Universitas Cambridgeadalah sel sperma mereka memiliki 30 persen lebih mutasi sperma jika dibandingkan laki-laki dewasa berumur diatas 20 tahunan.

Peneliti Dr Peter Foster mensurvei 24.097 orang tua dan anak-anak mereka dan menemukan anak-anak dari ayah remaja memiliki tingkat terduga tinggi mutasi DNA. Tingkat mutasi sel sperma enam kali lebih tinggi dari tingkat mutasi sel telur. Penelitian menunjukkan bahwa bisa jadi mekanisme penyalinan DNA rawan kesalahan selama pubertas dini.