London, Selain karena perbedaan budaya, pemahaman akan pentingnya kesehatan reproduksi tampaknya ikut mendasari pemikiran para generasi muda di negara-negara Barat dalam mengartikan keseriusan sebuah hubungan.
Sebuah lembaga survei bernama Populus menggelar survei terhadap lebih dari 1.200 responden berusia antara 15-24 tahun. Mereka semua diminta berpikir aspek apa yang terpenting demi mendapatkan hubungan yang serius dan awet.
Hasilnya cukup mengejutkan karena meskipun rata-rata responden masih berusia sangat muda, namun jawaban teratas mereka ketika ditanyai kunci hubungan serius adalah 'pengakuan yang blak-blakan dan jujur tentang riwayat seks di masa lalu dan kemauan untuk berdiskusi serta menjalani tes infeksi seks menular bersama pasangan'.
Jumlah responden yang menjawab seperti itu cukup besar, yaitu 70 persen. Secara kultural, ini juga jauh berbeda dengan pemahaman di negara-negara Timur yang menganggap hubungan telah memasuki fase serius bila si calon suami/istri dibawa menemui orang tua.
Buktinya, hanya 66 persen remaja Inggris yang merasa 'menemui orang tua pasangan' sebagai suatu hal yang penting. Disusul dengan 'tak canggung meski terlihat tak memakai make up' yang dikemukakan 47 persen responden.
40 persen mengungkapkan 'diperkenalkan ke teman-teman' sebagai indikator keseriusan hubungan. Dan 30 persen responden berpendapat 'berbagi lemari' menunjukkan keinginan seseorang untuk hidup bersama dengan pasangannya dalam waktu lama.
Kendati begitu, survei yang sama juga mengungkap meski pemikiran mereka sudah terbuka, tapi banyak dari mereka yang tak bisa mengaplikasikan hal ini. Separuh dari responden mengira pasangan mereka takkan mau berlama-lama menjalin hubungan jika sering diajak berdiskusi tentang IMS atau kontrasepsi.
Sebuah lembaga survei bernama Populus menggelar survei terhadap lebih dari 1.200 responden berusia antara 15-24 tahun. Mereka semua diminta berpikir aspek apa yang terpenting demi mendapatkan hubungan yang serius dan awet.
Hasilnya cukup mengejutkan karena meskipun rata-rata responden masih berusia sangat muda, namun jawaban teratas mereka ketika ditanyai kunci hubungan serius adalah 'pengakuan yang blak-blakan dan jujur tentang riwayat seks di masa lalu dan kemauan untuk berdiskusi serta menjalani tes infeksi seks menular bersama pasangan'.
Jumlah responden yang menjawab seperti itu cukup besar, yaitu 70 persen. Secara kultural, ini juga jauh berbeda dengan pemahaman di negara-negara Timur yang menganggap hubungan telah memasuki fase serius bila si calon suami/istri dibawa menemui orang tua.
Buktinya, hanya 66 persen remaja Inggris yang merasa 'menemui orang tua pasangan' sebagai suatu hal yang penting. Disusul dengan 'tak canggung meski terlihat tak memakai make up' yang dikemukakan 47 persen responden.
40 persen mengungkapkan 'diperkenalkan ke teman-teman' sebagai indikator keseriusan hubungan. Dan 30 persen responden berpendapat 'berbagi lemari' menunjukkan keinginan seseorang untuk hidup bersama dengan pasangannya dalam waktu lama.
Kendati begitu, survei yang sama juga mengungkap meski pemikiran mereka sudah terbuka, tapi banyak dari mereka yang tak bisa mengaplikasikan hal ini. Separuh dari responden mengira pasangan mereka takkan mau berlama-lama menjalin hubungan jika sering diajak berdiskusi tentang IMS atau kontrasepsi.
Baca Juga:
Berapa Sih Normalnya Durasi Bercinta?
Olah Raga Sambil Menghilangkan Selulit
Sinyal-Sinyal Wanita Tengah Bergairah
Agar Tak Jadi Paedofil, Korban Harus Jalani Terapi
Cara Ampuh Untuk Mengetahui Pasangan Anda Berbohong
Sinyal-Sinyal Wanita Tengah Bergairah
Agar Tak Jadi Paedofil, Korban Harus Jalani Terapi
Cara Ampuh Untuk Mengetahui Pasangan Anda Berbohong
- Waspada Kandungan Merkuri dalam Ikan Bagi Wanita Hamil
- Cacar Air Dan Cara Penangananya
- Apakah itu Fedofilia??
- Kumur Air Garam Ringankan Derita Sariawan
- Minum Obat Jangka Panjang Merusak Ginjal
- Caleg PKB Babak Belur Dihajar Warga
- Oknum Anggota DPRD Setubuhi Gadis di Bawah Umur Hi...
- Pengalaman Traumatik Diturunkan Ayah pada Anaknya ...
- Bahaya Hubungan sexual Melalui Anus